“Benang perak, benang baldu,Mari menekat atas paya;Pandang awak, hati rindu.Mari dekat pandang saya.”
“Bagaimana aku dapat mencintai hidup, bila aku melihat dunia dari sudut pandang seorang pecundang?”
“ Saya tak pernah tinggalkan awak. Walaupun awak jauh, saya dapat melihat awak. Walaupun awak jauh, saya dapat merasa kehadiran awak. Walau pun awak jauh, saya dapat mendengar awak. Saya sentiasa di sisi awak. Awak sentiasa di sisi saya, di sini…”
“Di Indonesia, kekuasaan diperlihatkan secara terang-terangan, tidak pandang bulu, terbuka, selalu segar dalam ingatan.”
“Hidup ini kadang keras,tetapi kita membuatnya jadi lebih keras lagi melalui cara pandang kita.”
“aku tengah mengingat kapan terakhir kali kita bertukar pandang da . . n sepertinya belum pernah, lalu bagaimana rindu ini bisa ada???”