“Lidah memanglah tidak bertulang, tapi janji tetap janji kan!”
“Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun.”
“Tak ada janji yang terungkap dari mulut mereka. Tapi hati mereka telah berikrar untuk mencintai satu sama lain, dengan sederhana. Mereka tidak saling memberikan harapan tapi mereka akan memperkuat satu sama lain.”
“Dari hutan bambu itu, hidup Bayek tak akan sama lagi. Janji untuk Ibuk. Janji untuk Bapak. Janji untuk saudara-saudaranya terpatri dalam hidupnya. Janji untuk keluarga.”
“Kekecewaan adalah kekuatanyang seharusnya menjadikan Andaberlaku lebih tegas untuktidak dikecewakan lagi....Orang yang sering kecewa,biasanya tidak belajar darikesalahan atau pengingkaran janji,tetap mengulangicara memutuskan yang salah,dan mempercayai orangyang suka dusta atau khianat.Jika kita ikhlas belajardari kekecewaan kecil,kita tidak akan dipaksa merasakanpedihnya kekecewaan besar.”
“Buk, jangan nangis lagi ya. Kalau Bayek sudah besar, Bayek janji akan membahagiakan Ibuk. Bayek janji, ikrar Bayek dalam hati.”