“Janganlah langsung menghukumi buruk seseorang dengan apa kita lihat. Sesungguhnya Allah lah yang lebih berhak atas hati setiap hamba-NYA.”
“Kita tahu, dalam hidup, biarpun ringkas selalu ada sesuatu yang mesti dilepas—mungkin tak ke arah yang lebih baik, mungkin ke bentuk yang lebih buruk. Dan apa yang “lebih baik” dan “lebih buruk” bagi suatu zaman tak pernah ditentukan oleh setiap orang .”
“Sebelum mengharap Allah menilai kita dengan baik… didiklah diri menilai orang lain dengan baik terlebih dahulu. Yang penting bukan siapa yang kita lihat tetapi ‘siapa kita’ ketika melihatnya”
“Benarlah. Jika kalian sedang bersedih, jika kalian sedang terpagut masa lalu menyakitkan, penuh penyesalah seumur hidup, salah satu obatnya adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian. Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. Itu akan memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan membuat kita selalu meyakini : setiap makhluk berhak atas satu harapan.”
“Sesungguhnya Tuhan sudah memberi setiap hati itu sepaket dengan rasa kepekaannya hanya saja sedikit sekali jiwa yang mengasahnya.”
“Setelah begitu banyak kebaikan yang Allah curahkan kepada manusia, sedikit sahaja yang mahu berterima kasih kepada-Nya.Maka, bagaimana pula kita, hamba Allah yang kerdil ini, boleh tidak lena malam hanya kerana jasanya tidak dikenang seseorang.JANGAN KECIL HATI. Kita kan hamba!(Di Hamparan Shamrock, Kuseru NamaMu: 341)”
“Setelah begitu banyak kebaikan yang Allah curahkan kepada manusia, sedikit sahaja yang mahu berterima kasih kepada-Nya.Maka, bagaimana pula kita, hamba Allah yang kerdil ini, boleh tidak lena malam hanya kerana jasanya tidak dikenang seseorang.JANGAN KECIL HATI. Kita kan hamba!(Di Hamparan Shamrock, Kuseru NamaMu: 341)”