“Lalu bapakmu akan berkata, bintang tak pernah secantik tampakannya, tak sedekat yang kita duga. Ia cuma penghias panas malam para pemimpi.Tapi aku mau terbang. Aku mau menyentuh bintang. Jika ujung jariku melepuh, akan kubelah lima. Dan pulang dengan sepasang tangan berjari lima puluh.”
“Ini cuma sebuah laku bacalah, bukan bacakanlah. Bacalah adalah serupa bisikan, serupa gerimis hujan, desir angin, desir lokan, atau gemerisik dedaunan. Bacakanlah bagai teriakan, berpengeras suara bergema kemana-mana. Sebab bisikan lebih menggoda lebih menjamah lebih menggugah daripada teriakan. Sebab bisikan selalu jatuh lembut di telinga, tak seperti teriak yang menghantam pekak.Hanya membaca. Sebuah laku pribadi, hening sendiri, hanya dalam hati, sunyi tanpa bunyi. Ketika hanya ada satu benak yang menari dengan benak lain (malaikat jatuh, malaikat patuh, betapa tipisnya, keduanya hanya membuat manusia teramat manusia). Aku tak peduli, benak mana yang akan berbisik. Aku tak peduli, ada atau tiada makna, terserah saja.”
“Bagiku, Galaksi Cinta tidak akan pernah tiada. Ketika malam tak terlalu purnama, lalu kau saksikan bintang-bintang membentuk rasi menurut kehendak-Nya, cari aku di Galaksi Cinta. Aku tetap akan ada disana. Tersenyumlah... Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu”
“Seperti manusia, kelak berakhir sendiri dalam maut yang sangat pribadi. Kesendirian tak pernah menakutkanmu, kau lebih takut pada ketiadaan kata berpisah.”
“Lihat dan kau tahu, jika aku ada di jalan yang salah dan kita tak akan pernah bertemu lagi”
“Ada ruang kosong di sela-sela sebuah kata. Ada banyak omong kosong di sela-sela bicara--tapi perlu. Adalah percakapan dengan teman yang selalu bisa menjaga kewarasan, menyelamatkanku dari jemu sempurna. Di tengah carut-marut fungsi mekanistik otomatik hampir robotik sebuah industri yang menyelubungi diri dengan judul keramah-tamahan manusia, ada teman-teman--manusia yang hidup dan dekat.”
“Cinta tak dapat dipaksa. Dan aku senang jika orang yang aku cintai juga merasa senang. Aku tak dapat hidup bersamanya. Ia akan tersiksa dan aku tak ingin dia begitu.”