“Kegagalan bukan karena kita tak berhasil mewujudkan cita-cita masa kecil kita. Kegagalan adalah jika kita berhenti mencoba. Tidak masalah berapa kali kita gagal. Baru menjadi masalah jika kita tak mau bangkit dari kegagalan itu.(hal 27, Ordinary Mom)”
“Jangan meremehkan pekerjaan walaupun tugas berkesan sangat ringan dan mudah dikerjakan, bahkan terlampau ringan untuk kualifikasi yang kita miliki.”
“Jangan trauma dengan pengkhianatan masa silam. Jangan bimbang dengan pengkhinatan masa akan datang. Tetapi binalah cita-cita besar yang mampu ’meremehkan’ semua itu. Dengan cita-cita besar kita akan menjadi raja. Bukan raja untuk berbangga tetapi raja yang mempunyai keyakinan diri dan kemurnian reputasi. Biarlah anjing menyalak bukit. Bukit tidak akan runtuh. Begitulah orang yang menikam kita dari belakang… kerana dia hakikatnya lemah penakut dan tidak punya keyakinan diri untuk bertarung secara berdepan”
“Kadang diam bukan hanya emas, tapi berlian.”
“Hidup itu seperti air mengalir saja. Tapi, kalau bisa mengalir yang deras. Batu pun kadang bisa menggelundung , kalah dengan air yang deras. Itu menangnya orang yang tidak punya cita-cita tinggi sejak awal. Hidupnya lebih fleksible. Karena tidak punya cita-cita, kalau dalam perjalanannya menghadapi batu besar, ia akan membelok. Tapi, kalau orang berpegang teguh pada cita-cita, bertemu batu pun akan ditabrak. Iya kalau batunya yang nggelundung, lha kalau kepalanya yang pecah gimana?”
“Tradisi ilmu itu penting. Kita berjuang kerana maklumat dan fakta. Kita berjuang kerana cita-cita murni untuk membawa perubahan dan ini bagi saya tidak boleh ditinggalkan dalam arena perjuangan politik kita.”