“Jangan trauma dengan pengkhianatan masa silam. Jangan bimbang dengan pengkhinatan masa akan datang. Tetapi binalah cita-cita besar yang mampu ’meremehkan’ semua itu. Dengan cita-cita besar kita akan menjadi raja. Bukan raja untuk berbangga tetapi raja yang mempunyai keyakinan diri dan kemurnian reputasi. Biarlah anjing menyalak bukit. Bukit tidak akan runtuh. Begitulah orang yang menikam kita dari belakang… kerana dia hakikatnya lemah penakut dan tidak punya keyakinan diri untuk bertarung secara berdepan”
“Sebelum mengharap Allah menilai kita dengan baik… didiklah diri menilai orang lain dengan baik terlebih dahulu. Yang penting bukan siapa yang kita lihat tetapi ‘siapa kita’ ketika melihatnya”
“Jangan sesekali bergantung kepada sesama makhluk dalam soal rezeki. Bergantunglah kepada Allah. Bertawakallah kepada Allah dan berikhtiarlah dengan keupayaan sendiri. Jika tidak, kita akan dikecewakan.”
“Cinta itu hebat, bahkan lebih hebat dari dunia perkawinan itu. Doa adalah bagian penuturan cinta pada sebuah cita-cita yang belum kita capai. Dia bukan urusan Tuhan, melainkan urusan manusia. Dan Tuhan ada pada seberapa besar rasa cinta kita akan kebenaran itu. Nah, berdoalah dengan cinta, tapi jangan berdoa untuk cinta... Cinta itu dalam dirinya mengandung sebagian kecil rasionalitas, tapi penuh dengan benih rasa yang tidak perlu dihitung secara matematik mengapa dia ada.”
“Kita tidak boleh mengubah sesuatu yang kita lihat, tetapi kita boleh mengubah diri kita yang melihatnya. Jika kita tak dapat apa yang kita suka, maka langkah terbaik ialah sukalah apa yang kita dapat. Itulah syukur namanya!”
“Ertinya, Allah itu adalah penyebab yang mutlak kepada semua cinta manusia. Justifikasinya sangat jelas. Tidak boleh dinafikan lagi. Justeru jika ada sesuatu atau seseorang yang selain-Nya lebih kita cintai, maka itu menunjukkann kita salah dalam meletakkan cinta. Kita lari dari cinta yang besar kepada cinta yang kecil. Kita pinggirkan cinta yang agung kepada cinta yang kerdil.”
“Jangan kesal kalau diri tidak dihargai, tetapi kesalnya kalau diri benar-benar tidak berharga.”