“Manusia tidak mencapai kebenaran dalam semua aspeknya, dan tidak akan terjatuh ke dalam kesalahan dalam semua aspeknya.”
“Dalam hati kecilku aku tahu bahwa manusia tidak pantas diterapkan dalam skala nilai. Manusia tidak akan bahagia dibegitukan. Skala penilaian akan menghasilkan manusia super dan manusia pecundang.”
“kita hidup, tetapi kita menjalani kehidupan ini satu kali saja. kita mengembangkan tangan dan menyatakan bahwa kita ada, tetapi kemudian kita tersingkir ke tepi dan terdorong kedalaman sejarah...kita adalah bagian dari penyamaran abadi dimana topeng2 dipakai bergantian. tetapi kita berhak mendapat lebih, sesuatu yang tak akan disibakkan dalam bak pasir, yang tidak tersibakkan itu ada di dalam otak kita, yang disebut sebagai dunia gagasan..”
“Berbaik hatilah, karena semua orang yang kau temui sedang berjuang dalam pertempuran yang lebih sulit.”
“Hal yang kau perlu lakukan dalam menghadapi pria : Abaikan semua yang mereka katakan dan perhatikan semua yang mereka lakukan. Itu akan membantumu mengurangi kesalahan besar..”
“Manusia bisa saja bertemu dalam jejaring sosial, bercakap dan bertatapan dengan menggunakan skype, YM, atau apapun, tapi semua itu tidak bisa mengalahkan sebuah pelukan.”
“Jika masyarakat sudah dibuat tidak meyakini kebenaran ajaran agama, maka yang akan dijadikan pegangan adalah akal manusia semata atau hawa nafsu mereka. Tidak ada standar kebenaran. Pada ketika itulah masyarakat akan terseret ke dalam arus nilai yang serba relatif dan temporal. Kebenaran tergantung pada kesepakatan. Agama tidak diberi hak untuk campur tangan untuk menentukan baik dan buruk di tengah masyarakat. (Hal.17)”