“Kalau ahli hukum tak merasa tersinggung karena pelanggaran hukum sebaiknya dia jadi tukang sapu jalanan.”
In this quote by Pramoedya Ananta Toer, he emphasizes the importance of upholding the law and being morally conscious. He suggests that if a legal professional is not offended by legal violations, then they should instead work as a street sweeper. This statement highlights the ethical responsibility that legal experts have in ensuring justice and fairness in society. It serves as a reminder for individuals in the legal profession to uphold their values and integrity in the face of wrongdoing.
The quote by Pramoedya Ananta Toer highlights the importance of upholding the law and respecting the legal system. In today's society, it is crucial for legal professionals to take their role seriously and ensure that justice is served. Failure to do so can have serious consequences, not only for the individuals involved but for society as a whole.
The quote by Pramoedya Ananta Toer highlights the importance of upholding the law and the consequences of neglecting one's duties as a legal professional.
Example 1: In a courtroom drama, a defense attorney who knowingly presents false evidence may be deemed as failing to uphold the law, and hence could be compared to a street sweeper in terms of their ethical standing.
Example 2: A judge who shows bias and favoritism in their rulings may be seen as failing to uphold the integrity of the legal system and therefore could be equated to a janitor due to their disregard for justice.
Reflecting on the quote by Pramoedya Ananta Toer, consider the following questions:
“Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana”
“Kalau orang tak tahu sejarah bangsanya sendiri –tanah airnya sendiri– gampang jadi orang asing di antara bangsa sendiri.”
“Masa lalu tak perlu jadi beban, bila tak sudi jadi pembantu.”
“Barangsiapa muncul di atas masyarakatnya, dia akan selalu menerima tuntutan dari masyarakatnya-masyarakat yang menaikkannya, atau yang membiarkannya naik.... Pohon tinggi dapat banyak angin? Kalau Tuan segan menerima banyak angin, jangan jadi pohon tinggi”
“Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya.”
“Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia.”