“Kau Pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, Pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi terpelajar. Kau harus, harus, harus, harus bicara pada mereka , dengan bahasa yang mereka tahu”
In this powerful quote by Indonesian author Pramoedya Ananta Toer, the call for education and communication emphasizes the importance of empowering the Pribumi (indigenous people) through knowledge. The repetition of the word "harus" (must) underlines the urgency and necessity of this mission.
Toer highlights a crucial point: education is not simply about imparting knowledge but also about ensuring that it is accessible and relevant to those receiving it. This speaks to the broader themes of social justice and the responsibility of educated individuals to uplift their communities. The mention of speaking in a language they understand reinforces the idea that understanding and relatability are essential in educational efforts.
Overall, the quote serves as a reminder of the transformative power of education and the ethical obligation to foster an inclusive society where every individual has the chance to learn and grow.
“. . . Kau terpelajar, Minke, Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu. . . .”
“Seorang terpelajar itu harus adil, sejak dalam pikiran! [Bumi Manusia]”
“kau harus bertindak terhadap siapa saja yang mengambil seluruh atau sebagian dari milikmu, sekali pun hanya segumpil batu yang tergeletak di bawah jendela. Bukan karena batu itu sangat berharga bagimu. Azasnya: mengambil milik tanpa ijin: pencurian; itu tidak benar, harus dilawan.”
“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua”
“seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan”
“Seorang terpelajar harus berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan,”