“Nilai yang diwariskan oleh kemanusiaan hanya untuk mereka yang mengerti dan membutuhkan. Humaniora memang indah bila diucapkan para mahaguru—indah pula didengar oleh mahasiswa berbakat dan toh menyebalkan bagi mahasiswa-mahasiswa bebal. Berbahagialah kalian, mahasiswa bebal, karena kalian dibenarkan berbuat segala-galanya.”
“Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi “manusia-manusia yang biasa”. Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia. ”
“Tetapi kenang-kenangan demonstrasi akan tetap hidup. Dia adalah batu tapal daripada perjuangan mahasiswa Indonesia, batu tapal dalam revolusi Indonesia dan batu tapal dalam sejarah Indonesia. Karena yang dibelanya adalah keadilan dan kejujuran.”
“Seperti juga bagi orang-orang pribumi lain, bagi Salim itu pun logika yang tidak bisa diusik-usik. Bila kita kuli kontrak, kita pun kehilangan semua kemanusiaan dan hak kita. Kita harus selalu melakukan apa yang diperintahkan oleh seorang tuan administratur untuk melakukannya, dan karena itu akan sangat ganjillah bila kita harus sakit karena satu pon daging busuk”
“Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.”
“Taj Mahal adalah bangunan yang menjadi bagian dari salah satu tujuh keajaiban dunia. Dibangun oleh Shah Jahan sebagai pusara bagi istrinya Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan sungsang ketika peperangan sedang berlangsung. Bagi Shah Jahan Taj Mahal adalah gambaran kecantikan dan keanggunan isterinya yang akan selalu dikenang oleh dirinya dan rakyatnya. Shah Jahan mengutus arsitek berdarah Persia untuk membangun Taj Mahal, Isa namanya. Yang akhirnya jatuh cinta pada Jahanara, puteri Shah Jahan yang bersuamikan Khondamir. Isa sangat mengagumi kecantikan Jahanara yang sangat mirip dengan ibunya, Mumtaz Mahal. Jahanara pun selingkuh dengan Isa yang juga sangat ia cintai, karena sejatinya Jahanara tidak pernah mencintai khondamir. Mereka menikah hanya karena alasan politik. Dibalik bangunan indah dan berdiri megah itu terdapat kisah yang haru, kejam, indah sekaligus membawa pembaca pada zaman kerajaan Hindustan.”