“Pendekatan saya mudah. Jika saya hendak buat sesuatu, saya buat dulu dan bercakap kemudian. (Syed Mokhtar Albukhary)”

Premilla Mohanlall

Explore This Quote Further

Quote by Premilla Mohanlall: “Pendekatan saya mudah. Jika saya hendak buat ses… - Image 1

Similar quotes

“Pengajaran bagi saya adalah bahawa kita mesti sentiasa ingat asal-usul kita, dari mana kita datang, dan merendah diri apabila dikurniakan nasib yang baik. Jika tidak, kita mungkin jatuh.(Syed Mokhtar Albukhary)”


“Ibu saya mengajar kami bahawa kita tidak memiliki apa-apa sehinggalah kita memberinya dengan sepenuh hati, dengan harapan ia akan membuatkan hidup orang lain menjadi lebih baik. (Syed Mokhtar Albukhary)”


“Saya akan pikul rahsia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya kedalam lagi.”


“Semua momen dalam kehidupan saya, setiap orang yang saya temui, semua perjalanan yang telah saya tempuh, setiap keberhasilan yang telah saya nikmati, setiap kesalahan yang telah saya buat, setiap kerugian yang saya tanggung adalah bukan masalah.”


“Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin bagi saya untuk bekerja pada waktu itu. Namun, saya pikir buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan risiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak sendiri? Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang dan saya bentuk sendiri pribadinya? Anak saya akan tidak mempunyai ibu. Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak? Seimbangkah orangtua kehilangan anak dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu. (Ainun Habibie, Tahun-tahun Pertama)”


“Ke setiap diri di depan saya... hari ini, saya bilang...jika kamu punya impian, impian besar dan begitu bermakna, kekuatan imajinasi manusia yang luar biasa, tetapi kamu tidak sedikitpun bekerja keras, tidak sedikitpun meneteskan keringat untuk memperjuangkan impain kamu,...buat saya kamu hanyalah pembual nomor satu bagi diri kamu sendiri.juga...ke setiap diri di depan saya hari ini,saya bilang..., jangan coba-coba bekerja keras, tetapi tanpa impian, tanpa impian yang membakar diri dan benak kamu setiap hari,berkeringat,lelah,...tetapi tanpa makna, melangkah tetapi tanpa tujuan,bangun di pagi hari menyesali apa yang kamu lakukan, bekerja keras tanpa impian, buat saya...,kamu...hanyalah pembual nomor satu bagi dunia”