“Pelangi dan tempayan emas di hujung pelangi adalah aksara kata-kata yang lahir mulus dari mulut ahli-ahli politik yang pandai bersilat lidah bermain kata-kata. Bagi golongan budayawan dan intelektual umumnya yang lebih penting bukannya janji-janji emas di hujung pelangi tetapi apakah upaya kita dalam melayari kehidupan ini. Yang penting adalah rasa kasih, rasa hormat, rasa empati, rasa cinta dan bukannya harapan emas di hujung pelangi.”
“Seorang intelektual adalah seorang yang mandiri dan menyampaikan pandangannya dengan segala kejujuran dan kearifannya tanpa menapis atau menyesuaikan rumusannya untuk menyedapkan hati para pengendali kekuasaan.”
“Rasa cinta itu kadang semakin jernih ketika kita harus terpisah. Rasa cinta itu bisa tumbuh subur di tempat yang asing dan jauh. Rasa cinta itu tumbuh lewat jalan yang berliku, lewat kegelapan dan air mata. Rasa cinta yang seperti itu sejatinya akan menjadikan kita kuat.”
“Menulislah yang membantuku mengatasi rasa marah yang membakar di hati kebanyakan rakyat Palestina.”
“Rasa cemburu adalah obat yang lebih adiktif dan memuaskan daripada apa pun yang dikenal oleh umat manusia. Efeknya instan, menyambar kita lebih cepat daripada kilat, dan membuat kita mabuk dalam sekejap.Begitu kita berada di sana, teler berkat hal yang disebut kecemburuan ini, kita melihat kesempatan untuk curiga di mana-mana.”
“kehidupan memang kadangkala kita rasa menyusahkan kita, membuat hati kita gundah. kadangkala kita rasa kita hilang harapan di dalam kehidupan. namun, bila kita renung semula kehidupan ini adalah tempat terbaik untuk kita belajar mengenai diri kita, memperbaikinya untuk kita menjalani kehidupan yang lebih kekal: muka surat 506-507”
“Menulis fiksi adalah menuangkan perasaan dan semangat hidup dalam untaian kata-kata di atas kertas-sebuah usaha tanpa akhir untuk mendapatkan makna-makna yang berbeda”