“Aku mencintaimu.Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakankeselamatanmu”
“Ini aku! Putra ayahku! Berikan padaku sesuatu yang besar untuk kutalukkan! Beri aku mimpi-mimpi yang tak mungkin karena aku belum menyerah! Takkan pernah menyerah. Takkan pernah!”
“Ketakutan selalu menemani hidup. Kau dan aku takkan pernah bisa lari darinya.”
“Bagaimana Ibu bahagia dengan seorang putri yang pada akhirnya akan meninggalkan Ibu untuk menyatu dengan keluarga suaminya?--Meskipun seorang putra akan tinggal bersamaku sampai aku meninggal dunia, aku takkan pernah dapat mengatakan kepadanya segala sesuatu yang kukatakan padamu. Aku takkan pernah bisa mengungkapkan kerapuhanku kepada seorang putra.”
“aku mencintaimu di luar pemahaman. Selesai! Dan, aku bahagia. Cukup!”
“Aku sadar aku tak pernah gemar membaca, bukankah orang tak pernah gemar bernafas..?”