“dalam diriku mengalir sungai panjang,darah namanya;dalam diriku menggenang telaga darah,sukma namanya;dalam diriku meriak gelombang sukma,hidup namanya;dan karena hidup itu indah,aku menangis sepuas-puasnya”
“Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.”
“Kita berdua saja duduk,Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput,Kau entah memesan apa,Aku memesan batu ditengah sungai terjal yang deras,Kau entah memesan apa, Tapi kita berdua saja duduk,”
“barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras. ia merasa Tuhan sedang memandangnya dengan curiga; ia pun bergegas.”
“JARAKdan Adam turun di hutan-hutanmengabur dalam dongengandan kita tiba-tiba di sinitengadah ke langit; kosong sepi”
“Aku mencintaimu.Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakankeselamatanmu”
“Secangkir kopi yang dengan tenang menunggu kau minum itu tidak pernah mengusut kenapa kau bisa membedakan aromanya dari asap yang setiap hari kau hirup ketika berangkat dan pulang kerja di kota yang semakin tidak bisa mengerti kenapa mesti ada secangkir kopi yang tersedia di atas meja setiap pagi”