“Ingat apa kata Untung pada siaran radionya yang pertama: "Kepada para perwira, bintara, dan tamtama Angkatan Darat di seluruh tanah air, Komandan Letnan Kolonel Untung menyerukan supaya bertekad dan berbuat untuk mengikis habis pengaruh-pengaruh Dewan Jenderal dan kakitangan-nya dalam Angkatan Darat. Jenderal-jenderal dan perwira-perwira yang gila kekuasaan, yang menelantarkan nasib anak buah, yang di atas tumpukan penderitaan anak buah bermewah-mewah dan berfoya-foya menghina kaum wanita dan menghambur-hamburkan uang negara harus ditendang keluar dari Angkatan Darat dan diberi hukuman setimpal.”

Saya Sasaki Shiraishi

Explore This Quote Further

Quote by Saya Sasaki Shiraishi: “Ingat apa kata Untung pada siaran radionya yang … - Image 1

Similar quotes

“Pada 1 Oktober 1965 siang, pernyataan berikut disiarkan.Keputusan No. 2 tentang Penurunan dan Penaikan Pangkat.Berhubung segenap kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965 diambil alih oleh Gerakan 30 September yang Komandannya adalah perwira dengan pangkat Letnan Kolonel, maka dengan ini saya nyatakan tidak berlaku lagi pangkat dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang di atas Letnan Kolonel atau setingkat. Semua perwira yang tadinya berpangkat di atas Letnan Kolonel harus menyatakan kesetiaan secara tertulis kepada Dewan Revolusi Indonesia dan baru sesudah itu berhak memakkai tanda pangkat Letnan Kolonel. Letnan Kolonel adalah pangkat yang tertinggi dalam Angkatan Bersenjata Negara Republik Indonesia.”


“Sebagaimana di negara-negara lain, buku teks sekolah dan buku anak-anak di Indonesia merupakan sarana yang cocok untuk mempelajari landasan ideologis suatu rezim dalam hakikatnya yang telanjang. Anak-anak tidak terlalu mengontrol apa yang dibacanya, sampai mereka mulai membeli buku-buku pilihannya sendiri dengan uang saku mereka sendiri.”


“Orang-orang Jakarta tetap merajut dan memperluas jaringan melalui semua jalur yang tersedia, sejauh itu memenuhi kepentingan, kebutuhan, selera, dan kesenangan mereka. Jalan untuk memperluas jaringan sangatlah dan sederhana. Satu orang diperkenalkan kepada seseorang lain dan kepada seseorang yang lain lagi.”


“Indonesia pada masa orde baru adalah dunia koneksi yang maha besar. Orang-orang di Jakarta, misalnya, membagi masyarakat dalam dua kategori, kenalan dan orang tidak dikenal.... `Dunia koneksi ini dibangun berdasar gagasan keluarga.”


“Sesungguhnya ramai orang yang mampu berkata-kata dan sedikit dari mereka itu yang bertahan dalam beramal dan bekerja. Ramai pula dari yang sedikit itu yang mampu bertahan di waktu beramal dan sedikit dari mereka yang mampu memikul bebanan jihad yang sukar dan kerja berat. Para mujahidin itulah angkatan yang terpilih yang sedikit bilangannya tetapi menjadi penolong dan menjadi Ansarullah. Ada kalanya mereka itu silap tetapi akhirnya menepati tujuan sekiranya mereka diberi inayah dan hidayah oleh Allah.”


“Keluarga Indonesia, produk sejarah pendidikan nasional dan menjadi salah satu tema utama buku-buku pelajaran sekolah, mencerminkan gambaran yangmembantu perumusan identitas Indonesia sebagai bangsa yang besar. Gagasan ini secara konstan teruji oleh reproduksi harian jaringan perluasan keluarga-semu, yang berperan penting dalam skenario nasional Orde Baru.”