“Sebagaimana di negara-negara lain, buku teks sekolah dan buku anak-anak di Indonesia merupakan sarana yang cocok untuk mempelajari landasan ideologis suatu rezim dalam hakikatnya yang telanjang. Anak-anak tidak terlalu mengontrol apa yang dibacanya, sampai mereka mulai membeli buku-buku pilihannya sendiri dengan uang saku mereka sendiri.”

Saya Sasaki Shiraishi

Saya Sasaki Shiraishi - “Sebagaimana di negara-negara...” 1

Similar quotes

“Ibuk dan Bapak tak pernah menentukan aturan kapan dan berapa lama anak-anak harus belajar. Isa dan adik-adiknya telah membuka hati mereka sendiri. Membuka buku mereka sendiri. Ibuk dan Bapak telah bekerja sepenuh hati untuk memenuhi kebutuhan sekolah mereka. Mungkin, anak-anak ini melihat kesungguhan hati orangtua mereka yang telah berjuang tak kenal lelah untuk lima anaknya. Mungkin, anak-anak ini telah merasakan keringat bapaknya menetes di kulit mereka. Mungkin, cinta Ibuk telah memasuki darah mereka, lewat bubur beras merah dan sinar matanya yang syahdu. Mungkin, anak-anak ini tersentuh oleh hidup Bapak dan Ibuk yang sederhana dan penuh keprihatinan. Isa dan adik-adiknya ingin berjuang seperti mereka. Ingin memberikan cinta yang penuh kepada orangtuanya.”

Iwan Setyawan
Read more

“Ibuk dan Bapak hampir tak pernah membeli baju Lebaran untuk mereka sendiri. Yang penting anak-anak bisa tersenyum dan mendatangi kerabat dengan bangga. Agar mereka sama dengan anak-anak lain. Ibuk dan Bapak baru membeli baju baru ketika ada rezeki lebih. Kadang hanya tiga tahun sekali.”

Iwan Setyawan
Read more

“Kalau anak laki-laki itu mementingkan diri sendiri, maka itu bukan salah mereka, itu terletak pada pendidikannya, mereka dibuat demikian. Mereka mendapat semuanya, boleh semuanya dan apa yang tidak mereka ambil, itu baik untuk anak-anak perempuan.”

Kartini
Read more

“Anak-anak berpikir dan menciptakan jalannya sendiri dalam memahami berbagai persoalan. Cara atau jalan mereka memang tidak sama seperti yang dipakai oleh orang dewasa.”

Ida S. Widayanti
Read more

“Sebagai perempuan Indonesia yang lama tinggal di Jerman, mendiang Ibu Ainun merupakan inspirasi bagi saya, juga bagi banyak perempuan Indonesia di Eropa. Penampilannya sederhana namun sempurna. Mengurus rumah tangga sendiri, masak sendiri, mendorong suami berkarier, bahkan kadang menyopiri ke kantor, mengantar anak-anak sekolah, merawat ketika sakit, membesarkan mereka hingga mengantarkan mereka menjadi orang-orang sukses.”

A. Makmur Makka, dkk.
Read more