“Apa boleh kita punya harapan, Ray?""Boleh, kenapa nggak?""Walaupun kelihatannya nggak mungkin?""Kenapa nggak mungkin?”
“Di dunia ini nggak ada yang nggak mungkin kalau kita berusaha, Tari.... Menurut hati lo mungkin nggak?”
“Tapi kita nggak boleh ngomongin karakter individu. Kalo udah begitu masalahnya selesai. Jadi apa-apa tergantung orangnya.”
“Tahu nggak kenapa aku dan kamu tak pernah menjadi kita? Karena kamu tak pernah berpikir untuk menoleh dan menatapku.”
“Walaupun kita hebat di musik, olahraga, seni, ataupun sastra, selama kita nggak menguasai sains, kita tetap nggak akan dianggap pintar. Sebenarnya, apa salahnya hebat dalam suatu bidang yang nggak berhubungan sama angka?... Itu sama saja menganggap Beethoven itu bodoh, Van Gogh itu idiot, Pele itu bego, dan Shakespeare itu tolol.”
“Bayangkan, memberi barang pakai tangan kiri saja tidak boleh, apalagi berpikiran dan berjiwa kiri! Tambah nggak boleh lagi.”