“Tuhan membiarkan kita kalah supaya kita tahu di mana letak kita salah.”
“naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang~”
“Supaya bibir kita jangan terpeleset, Lima hal mesti kita perhatikan baik-baik:Kepada siapa kita berbicara, siapa yang kita bicarakan, bagaimana, kapan dan di mana kita berbicara.”
“Kalaulah putus cinta itu buat orang berduka, mengapa acap kali kita memutuskan cinta Tuhan terhadap kita? Kenapa kita membiarkan tuhan duka, kerana kita tidak mencintainya lagi?”
“Kegagalan kita untuk memaafkan, kesediaan kita untuk mengakui dendam, adalah penerimaan tentang batas. Setelah itu adalah doa. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa kita bukan hakim yang terakhir... Di ujung sana, Tuhan lebih tahu.”
“Apa yang orang bilang realistis, belum tentu sama dengan apa yang kita pikirin. Ujung-ujungnya kita juga tahu kok, mana yang diri kita sebenernya, mana yang bukan diri kita. Dan kita juga tahu apa yang pengen kita jalani.Keenan.”