“dan aku terkadang lupa untuk pura-pura hidup. Tubuhku terdiam. Denyutku hilang. Aku tidak bergerak sama sekali. Tapi, setelah terdiam beberapa lama, si kembar mulai menusuk-nusuk tubuhku dengan jari mereka, mengingatkan aku untuk berpura-pura hidup lagi”

Soe Tjen Marching

Explore This Quote Further

Quote by Soe Tjen Marching: “dan aku terkadang lupa untuk pura-pura hidup. Tu… - Image 1

Similar quotes

“Setahuku, Papa tidak benci hidup. Dia tidak pernah membenci hidup. Tapi hiduplah yang membenci dia. Papa selalu meminta hidup untuk bersamanya dengan menggapai-gapai tumpukan pil dan masker oksigen. Bahkan ketika hidup akan meninggalkannya.”


“Aku merapikan semua kertas-kertas dan alat tulisku yang berceceran. Aku sudah mati, tapi masih melakukan segala rutinitas ketika masih hidup.”


“Berdekatan dengan mereka selalu mengingatkanku pada kejaran pertanyaan "Mana suaminya? Mana anaknya?". Aku sendiri tidak penting. Bagi mereka, mempunyai suami dan anak jauh lebih penting dari diriku. Aku memang sudah mati sebelum mati.”


“...hidup seringkali dipenuhi dengan orang-orang yang berjalan dalam tidur, yang sebenarnya sudah tak menginginkan hidup itu lagi, namun mereka tidak tahu pilihan yang lain.”


“Lalu, apa hidup mereka bahagia setelah diselamatkan?" tanyaku."Tentu saja Mbak, kan mereka sudah selamat.""Apa mereka pasti bahagia hanya karena bisa hidup?""Saya yakin mereka akan menikmati hidup dan bersyukur karenanya.""Kok tahu?”


“Bagi manusia hidup, masa lalu adalah bagian dari mereka sekarang. Karena itu, masa lalu sebenarnya tidak pernah lalu, karena selalu menjadi bagian masa depan. Namun bagiku, ia hanyalah sekumpulan kisah di mana aku adalah pemeran utamanya.”