“Lalu, apa hidup mereka bahagia setelah diselamatkan?" tanyaku."Tentu saja Mbak, kan mereka sudah selamat.""Apa mereka pasti bahagia hanya karena bisa hidup?""Saya yakin mereka akan menikmati hidup dan bersyukur karenanya.""Kok tahu?”
“Hidup tidak hanya tentang kisah kita, akan ada kisah dia dan mereka. Antologi kisah kita mungkin tidak sama, tetapi sudah pasti banyak berbeza. Begitulah hidup.”
“Saat mereka sudah sama-sama mengucapkan kata perpisahan, harusnya mereka bisa benar-benar berpisah dengan baik. Tidak ada penyesalan. Hidup semua orang akan kembali berjalan seperti seharusnya. Namun, harusnya ia tahu, hidup kadang tak berjalan sesuai yang mereka inginkan.”
“Kebanyakan orang dapat bertahan hidup hanya jika mereka dapat melupakan realitas ini dan memusatkan diri ke yang lain: ke karier mereka, ke investasi, gelar, anak atau apa saja yang terlihat bertambah banyak.”
“Mereka menjalani hidup dgn sebenar-benarnya hidup itu harus dijalani, mengalir apa adanya.”
“Mereka sudah di tangannya dan Ibuk memberikan apa pun yang ia miliki untuk mereka. Dengan hatinya. Mereka sudah ada dalam genggamannya dan Ibuk tak akan membiarkan mereka terjatuh. Begitu tekadnya.”