“Insinyur (Sarjana) yang bekerja pada orang lain itu (masuk dalam golongan) proletar. Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat alat produksi yang dia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.”
“Setiap bangun tidur pagi, berterima kasihlah kepada Tuhan, karena anda memiliki sesuatu yang harus dikerjakan, entah pekerjaan itu anda sukai mau pun tidak.Terpaksa bekerja dan bekerja sebaik-baiknya akan memelihara kesederhanaan anda, kemampuan mengendalikan diri, kerajinan, kegigihan, kepuasan, dan seratus kebajikan lain yang tidak dikenal oleh orang-orang yang berleha-leha.”
“Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”
“Karena saat ini banyak perwira yang ora merwirani lagi. Yang saya maksud dengan perwira adalah parawira, yaitu orang-orang yang tidak merasa kehilangan apapun ketika bersikap hormat dan peduli kepada orang lain. Orang-orang yang tidak merasa rendah ketika meninggikan harkat dan martabat orang lain. Mereka adalah orang-orang yang malu ketika merasa dirinya lebih penting daripada orang lain siapapun orang lain itu.”
“Orang-orang Jakarta tetap merajut dan memperluas jaringan melalui semua jalur yang tersedia, sejauh itu memenuhi kepentingan, kebutuhan, selera, dan kesenangan mereka. Jalan untuk memperluas jaringan sangatlah dan sederhana. Satu orang diperkenalkan kepada seseorang lain dan kepada seseorang yang lain lagi.”
“Bukanlah suatu kesalahan apabila seseorang itu mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang salah, jika keadaan memerlukannya untuk berterus terang, meskipun hal ini perlu dielakkan jika keadaan tidak menuntutnya berbuat demikian. Malahan adalah sesuatu yang tidak jujur untuk mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang benar hanya untuk mengambil hatinya, esdang ia meyakini sebaliknya. Kerana dengan demikian ia telah menzalimi dirinya dan diri orang lain tersebut.”
“Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan”