“hidup yang tak dipertaruhkan, tak akan pernah dimenangkan”
“Setahuku, Papa tidak benci hidup. Dia tidak pernah membenci hidup. Tapi hiduplah yang membenci dia. Papa selalu meminta hidup untuk bersamanya dengan menggapai-gapai tumpukan pil dan masker oksigen. Bahkan ketika hidup akan meninggalkannya.”
“Tapi, tenangkah saat impiannya sebentar lagi akan ia genggam? Ternyata tidak. Butuh sebuah strategi karena hidup bersama utang akan membuat siapa pun di dunia ini mengalami keresahan yang luar biasa. Apalagi kalau mengingat umur yang tidak pernah tahu kapan akan berakhir.”
“Alasan untuk hidup itu tidak pernah ada.kita sendirilah yang menciptakannya.”
“terkadang keadaan membuat cinta terasa amat menyakitkan, akan tetapi kesejatian cinta tidak akan pernah berakhir manakala pengorbanan cinta itulah yang menjadi pemeran utamanya. cinta tidak akan pernah salah. cinta tidak mengenal batas. untuk cinta yang bertepuk sebelah tangan sekalipun.”