“laksana layang-layang dalam pusaran anginaku terkenangkanmulaksana pusaran angin tanpa layang-layangkau kehilanganku”
“Orang-orang kuat ditempa oleh pelbagai tantangan, seperti layang-layang yang dilambungkan ke langit oleh terpaan angin.”
“Ketika aku begitu merindukanmu,bolehkah kuterbangkan layang-layanganku?Hanya untuk menyapa dan memberitahu; di bawah sini aku masihmenunggu :D”
“Gerisik angan dan deru lembut laju harapan.Waktu itu adalah menit-menit akhir menjelang malam di Bukit Angin. Daun-daun berwarna-warni dalam berbagai wujud melayang ke langit dan berkumpul mengelilingi puncak pusaran angin. Di sana, di balik awan, beradalah studio Sang Pelukis.”
“Tawa ceria adalah laksana cahaya matahari di dalam rumah.”
“Tak tahu engkau di manaTapi, kulihat dirimu, antara bayang pohon willowKudengar suaramu, dalam riak Sungai DarrowDan kucium dirimu, dalam angin yang berhembus dari utara”