“Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang kau cintai. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani.”
“suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau cintai. sebab dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani”
“Kadang aku merasa sudah dekat dengan kegilaan.Kamu tahu apa yang paling menyakitkan saat perasaanmu begitu terikat kepada seseorang?Bukan karena kamu tidak bisa menyatu dengan dia maka kamu akan merasa hidupmu begitu nestapa. Sesuatu yang lebih meluluhlantakkan hatimu adalah ketika seseorang -yang menyandera kemampuanmu untuk memiliki itu- tak melibatkan lagi namamu dalam hidupnya, tidak mengingat tanggal lahirmu, tidak mengucapkan apapun ketika datang tahun baru, bahkan tidak mengirimkan pesan basa-basi pada hari perayaan agamamu.Kamu tidak terlibat sama sekali dalam hidupnya. Bahkan sekadar untuk diingat.”
“Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta;Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya.Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh.Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memerhatikanmu tanpa engkau tahu.Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu.Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila.Berhati-hatilah….Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat. Menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir hidupmu telah sempurna.Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara bergerak mendesaukan suaranya. Bulan melengkungkan senyumnya.Bersiaplah… Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan.Meminta sesuatu yang mungkin itu telah haram bagimu.”
“Editor adalah orang pertama yang akan Anda tunjuk hidung jika ada kesalahan pada buku yang Anda tulis DAN orang pertama yang Anda lupakan ketika buku Anda menjadi best seller atau menerima penghargaan.”
“...mencintai itu, kadang mengumpulkan segala tabiat menyebalkan dari seseorang yang engkau cintai, memakinya, merasa tak sanggup lagi menjadi yang terbaik untuk dirinya, dan berpikir tak ada lagi jalan kembali, tapi tetap saja engkau tak sanggup benar-benar meninggalkannya.”
“Bagiku, El, omong kosong jika para petinggi agama mengatakan bahwa agama tidak ada urusannya dengan akal. Buat apa manusia dianugerahi otak jika untuk mengenali Pencipta Otak itu, dia tidak boleh menggunakan otaknya? Menurutku, agama selalu memberi kesempatan kepada para pemeluknya untuk memilah mana yang harus dia pastikan dengan akalnya, mana yang cukup dipercaya begitu saja. (Kashva to Elyas, MLPH: 126)”