“Menjadi sahabat Kekasih Tuhan disurga, lalu apa pentingnya semua kesakitan didunia?”
“Sewaktu tertidur, aku bermimpi bahwa aku tuhan. Lalu aku menjadi lupa, apa aku tuhan yang sedang tertidur dan bermimpi menjadi manusia, atau manusia yang sedang tidur dan bermimpi jadi tuhan.”
“Jika sebuah pernikahan hanya menjelma menjadi neraka, lalu untuk apa sebenarnya mempertautkan cinta dalam sebuah ikatan seperti itu? Di hadapan Tuhan pula.”
“Ketika cinta membutakan mata hati, bagai gerhana menutupi matahari. Menutupi bulan. Ketika mungkin Nero tak mungkin dimiliki sebagai kekasih, Mayana mungkin rela menjadi apa saja untuknya. Sebagai teman, sahabat, saudara, apapun.”
“Jika Anda tidak ingin menjadi yang terbaik, lalu Anda ingin menjadi apa?”
“Seorang sahabat tidak akan peduli siapa dirimu, seperti apa keluargamu, seperti apa kehidupanmu. Juga, seperti apa masa lalumu. Karena sahabat tidak akan peduli dengan itu semua. Sahabat akan menerimamu apa adanya. Dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Sahabat akan selalu mendukung dan terus memberikanmu semangat untuk terus maju. Itulah sahabat sejati.”