“Engkau campur-baur dan seringkali kabur, namun aku mencatatmu, untuk rindu dan lalu kucoba, melupakanmu.”
“Tuhanku Yang Maha Penyayang,...Aku selalu merasa kurang,tak pandai, paling tak beruntung,dan terkadang batinku bertanyamengapa Engkau tak adil kepadaku.Aku sadar bahwa menyalahkan-Muitu salah, dan karenanya Tuhankumaafkanlah aku.Tuhan,rahmatilah aku dengan kemandirianyang cukup untuk diriku sendiri,dan agar yang kulebihkanadalah untuk kebahagiaan sesama.Aamiin”
“Wahai Tuhanku Yang Maha Lembut,Aku tahu Engkau tak perlu kuingatkan,tapi untuk kedamaian hatiku,ijinkanlah aku mengingatkan-Mu,...aku ini hanya berharap kepada-Mu.Aku mohon agar engkau menjauhkankudari gurauan kehidupan,yang mempermainkankuantara harapan dan kekecewaan.Perlakukanlah aku dengan lembutdan penuh kasih, damaikanlah hatiku,bahagiakanlah keluargaku,dan sejahterakanlah hidupku.Aamiin”
“aneh apabila difikirkan. semakin engkau jauh daripada apa yang engkau sayang, semakin engkau lari daripada sesuatu yang engkau tahu dan kenal, maka rasa rindu itu akan menjadi semakin kuat. itulah masanya engkau tenggelam dalam kepasrahan. dan engkau tidak mahu apa-apa kecuali masa itu diputar semula agar engkau dapat kembali pada segala-galanya yang telah tiada. tetapi semua orang tahu, bahawa tidak ada sesiapa yang dapat kembali ke zaman silam. lalu engkau akan kecewa.”
“Seringkali kau merasa sudah terlalu lelah dan nyaris rebah. Tapi jangan pakai sisa energi, langkah dan nafasmu untuk menyerah. Bangkit dan rebut niscaya!”
“Hidup memang bukan mudah dan kerana payahnyalah kehidupan itu, aku dan engkau akan menjadi lebih bermakna sebagai manusia”