“Kakek apakah cinta sesejuk air sungai ini?""Ya. Cinta sejati memang seperti air sungai, sejuk menyenangkan, dan terus mengalir. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti. Semakin lama semakin besar karena semakin lama semakin banyak anak sungai yang bertemu. Begitu juga cinta, semakin lama mengalir semakin besar batang perasaannya.""Kalau begitu ujung sungai ini pasti ujung cinta itu?""Cinta sejati adalah perjalanan, Sayang. Cinta sejati tak pernah memiliki tujuan.”
“Dunia ini memang semakin rumit. Semakin maju, tapi juga semakin banyak kegelapan. Semakin kotor. Semakin susah menemukan cinta yang tulus. Apalagi menjaga kebersihan hati.”
“Perjalanan cinta yang sederhana tapi kokoh. Cinta yang semakin merekah. Cinta yang semakin terang. Cinta yang tak pernah luntur. Sepanjang perjalanan mereka.Cinta Ibuk telah menyelamatkan keluarga.Cinta Ibuk yang akan menghidupkan Bapak. Selamanya.”
“Kakek, apakah cinta itu seperti musik?""Ya. Ia seperti musik, tetapi cinta sejati akan membuatmu selalu menari meskipun musiknya telah lama berhenti.”
“40 tahun lebih mereka mengarungi lautan kehidupan. Berawal dari pasar sayur Batu, mereka berlayar. Terus berlayar. Cinta mereka tak pernah usang, bahkan semakin kuat. Badai kerap mengempas perjalanan hidup tapi perahu mereka juga semakin kuat, cinta mereka semakin kokoh. Mereka adalah belahan jiwa satu sama lain.”
“Dunia ini akan menjadi semakin rumit tapi kebersamaan seperti itu, cinta yang hangat seperti itu, akan membuat semuanya sederhana.”