“Semua yang berasal dari dunia menuju ketiadaan. Dalam dunia tiada berkat, di luar dunia tidak terselami. Jadi apalah arti dunia kalau bukan kesia-siaan?”
“manusia yang malang di dunia ini bukan mereka yg tidak memiliki uang, melainkan mereka yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya”
“Seharusnya Islam adalah sebuah agama bagi seluruh dunia, terlepas dari ras, bahasa maupun kebudayaan. Tidak masuk akal bahwa Tuhan mengharapkan semua orang di seluruh dunia untuk belajar membaca tulisan Arab, bukan?”
“Tidak semua yang kita inginkan harus terjadi seketika. Kita tidak hidup di dunia dongeng.”
“Melalui garis batas, kita meraba dunia luar. Melalui garis batas, kita berlindung dari dunia luar.”
“Mesir telah menjadi poros sejarah dunia dan peradaban manusia ribuan tahun lamanya semenjak era Firaun, Yunani, Romawi, Qibti dan Byzantium. Mesir telah memberikan pemikiran yang cemerlang kepada dunia dan juga menjadi pusat dunia Islam serta pelopor bangsa Arab. Sekiranya tidak ada kontribusi Mesir maka dunia dan peradaban Islam telah lama lenyap. Mesirlah yang berhasil mengalahkan bangsa Tartar di Ain Jalut dan menyelamatkan kebudayaan Islam dari kehancuran total. Mesir pula yang menyelamatkan dunia Islam dalam Perang Salib di Hittin dan wilayah-wilayah lainnya. Eksistensi al-Azhar as-Syarif telah menyelamatkan identitas kebudayaan Arab dari proses ‘Turkinisasi’ yang dilancarkan oleh Dinasti Uthmaniyah. Jadi, dalam keadaan apa pun Mesir akan tetap menjadi jantung dunia Arab.”