“Uang tak pernah seburuk yang kita kira. Ia merupakan sumber berkat di tangan seorang penderma yang tulus, dan batu pengasah agar orang menjadi arif. Kebijaksanaan seseorang tidak bergantung pada seberapa banyak yang mungkin ia dapatkan, melainkan pada seberapa banyak yang mungkin ia berikan.”

Titon Rahmawan

Titon Rahmawan - “Uang tak pernah seburuk yang kita...” 1

Similar quotes

“Ada begitu banyak kemalangan, namun dari semua itu kebodohanlah yang tinggal menetap. Orang-orang bodoh melihat, mendengar dan merasakan seperti orang-orang lain, akan tetapi mereka sama sekali tidak memiliki pemahaman atas diri sendiri dan keadaan di sekelilingnya.Berusaha memahami si bodoh adalah suatu tindakan yang sia-sia, pada akhirnya tanggapan mereka hanya akan membangkitkan amarah dan kejengkelan.Kebodohan serupa botol yang memiliki lubang di dasarnya, Seberapa pun banyaknya kebaikan dan pengetahuan yang kita tuang ke dalamnya ia akan berlalu dengan sia-sia.Mereka yang termasuk ke dalam golongan orang-orang bebal adalah mereka yang menukar sahabatnya dengan uang, dan menggantikan saudaranya dengan kilau emas dan permata.Hati orang bodoh ada dalam lidahnya dan dengan hal itu ia menggembar-gemborkan kelebihannya yang tak lain adalah sebuah omong-kosong. Sebaliknya, lidah orang bijak ada adalam hatinya dan ia memeliharanya dengan sangat hati-hati agar tidak mengucapkan hal-hal yang tidak perlu.Dan bahkan, hidup orang bebal jauh lebih buruk dari kematian. Orang-orang bebal dan dungu hanya akan menjadi beban bagi kehidupan, karena seumur hidup mereka tak pernah mau belajar.Kebodohan adalah batu pejal yang dibuang orang ke dalam sungai karena menghalangi orang yang akan lewat.Kebodohan punya banyak nama dan mereka menunjukkan wajahnya dalam berbagai wujud. Aku dapat menyebutkan sejumlah di antaranya, yaitu: egoisme dan keras-kepala, bebal dan degil, sikap anarkhi yang membabi buta, sikap acuh-tak acuh dan ketidak-pedulian, pembenaran diri sendiri, tak mau mendengar nasehat, dan kecerobahan yang tak terobati.”

Titon Rahmawan
Read more

“Al-Quran juga mengisyaratkan bahawa terdapat sumber-sumber ilmu yang lain yang jika diiringi dengan kajian dan orientasi yang betul akan dapat menyempurnakan kebenaran ilmu wahyu; sebab pada akhirnya ia berasal daripada sumber yang sama: Allah, tempat asal semua perkara. Walau bagaimanapun oleh kerana ilmu bukan wahyu (aqli) tidak dianugerahkan oleh Allah secara langsung kepada manusia dan ia terdedah kepada begitu banyak batasan-batasan metodologi dan sistem nilai, maka ia tidak mendokong status yang sama seperti wahyu.”

Wan Mohd Nor Wan Daud
Read more

“Dirasakannya cintanya, cinta yang mudah, sederhana dan bermaksud baik. Dan ia tak sampai hati melukainya. Bagaimana mungkin ia bisa berfikir, berkata terhadap cinta yang tidak rumit ini.”

Madelon H. Szekely-Lulofs
Read more

“Jangan pernah menyesali apa yang telah dilenyapkan oleh waktu, ia tidak akan pernah kembali, ia tidak akan pernah kita jumpai lagi karena apa yang telah dilenyapkan oleh waktu sungguh telah berada pada sebuah tempat yang sangat jauh....”

Adi Toha
Read more

“Ia merasakan kulitnya beku oleh AC di ruangan, tapi sebenarnya yang paling membuatnya beku adalah suasana hatinya yang tak menentu. Hati merindu tapi entah pada siapa. Menanti seseorang tapi entah di mana. Inginnya ia menyambut seseorang dengan gempita. Seseorang yang mampu membuat kembali jiwanya bernyanyi. Seseorang yang belum bernama, tapi bayangannya lekat di hati dan ingin segera direngkuhnya. Kali ini, tanpa banyak berpikir dan pertimbangan. Hanya mengikuti suara hati. Sore itu berlalu dengan senyap. Malam menanti dan hati masih terus seorang diri.”

Adenita
Read more