“Saya masih terlalu muda, masih sangat idealis, polos lebih tepatnya. Namun, dari situ saya petik pelajaran yang sangat berharga yang tidak akan lupa sampai kapan pun. Betapa jahatnya politik. Ini baru tingkat kampus, bagaimana tingkat negara? Bagaimana selanjutnya politik tingkat dunia? Chairul Tanjung (page 29)”
“Kadang-kadang saya merasa sangat terisolasi. Saya hidup di dunia saya sendiri, dan hal ini seperti berada di pengasingan. Saya tidak tahu apakah orang masih ingin tahu apa yang sebenarnya saya pikirkan.”
“ketika saya mengetahui proses saya lebih lambat dari beberapa yang lain, saya tidak menyalahkan diri saya ataupun bersyukur karna masih ada yang dibawah saya, melainkan memotivasi diri akan kenyataan saya butuh persiapan lebih, tenaga lebih & waktu lebih, ya saya harus mulai lebih awal. ambil start pertama & hargailah waktu, no slow no delay...”
“Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik.”
“Saya selalu percaya--dan ini lebih merupakan sesuatu yang mistis--bahwa hari esok akan lebih baik dari hari sekarang.”
“Bagaimana bisa Amerika mengirimkan orangnya ke ruang angkasa, namun masih membuat batasan bagi penduduknya yang berkulit hitam?”