“#KataOrangPintar "Jangan benci orangnya, benti perilakunya. Sebaliknya, jangan cintai perilakunya, cintai orangnya. Itu membuatmu pintar:(1) Jika kau membenci orang lain dan bukan membenci kelakuannya, itu berarti kau tidak pintar sama sekali.(2) Sebaliknya jika kau mencintai kelakuan orang lain dan bukan orangnya, itu berarti kau tidak cukup pintar.(3) Lalu jika kau tidak mencintai kelakuan orang lain namun mencintai orangnya, itu baru kau menjadi pintar.(4) Terakhir, jika kau mencintai orang lain sekaligus kelakuannya, dapat dipastikan orang lain itu pintar!(@wlywong on Twitter)”
“Kau tidak bisa memaksakan diri mencintai seseorang, sama seperti kau tidak bisa memaksakan diri memberikan orang yang kau cintai.”
“Apa pun pekerjaanmu..apa pun kastamu..kau tetap bisa mencapai pencerahan, tapi kau harus mempertimbangkan yang berikut ini..Apa yang sudah pernah kaulakukan? Apakah itu berguna bagimu?Apakah itu berguna bagi orang lain? Atau apakah itu berguna bagi orang banyak?Apakah itu berguna bagi negerimu? Apakah itu juga berguna bagi dunia?Apa itu sangat penting bagi semua makhluk hidup dan seluruh alam?Jika tidak, kau harus berhenti.”
“Dan kau tahu, hukum itu sejatinya adalah akal sehat, bukan debat kusir, bukan mulut pintar bicara.”
“Beginilah keadaan yang akan berlangsung. Jika kau menginginkan pujian dan senyuman, datangi saja orang lain. Aku tidak berada di sini untuk memujimu.”
“Bukankah sangat menyenangkan jika kau bisa menciptakan sebuah dunia dan mengajak orang lain untuk tinggal di dalamnya?”