“Kamu pernah merasakan sakit hati? Rasanya sakit sekali. Perih dan bikin mual, marah, dan sedih dalam satu waktu.”
“Kenapa kita sedih? Mungkin karena hati kita adalah Palestina, jawab saya, pernah merasakan bagaimana diringkas, diringkus, dan dibungkam didunia.”
“Apabila kau rasa sedih dan kau tak boleh nak luahkan... benda tu akan jadi satu perkara yang kau akan ingat sampai bila-bila. Apabila perkara tu terkumpul dengan perkara-perkara sedih yang lain... kau tahu tak, sakit? Dan masa tu, kau menangis mcm mana pun, rasa sakit tu takkan kurang.”
“Sakit hingga sakit hati merupakan karunia terindah dalam hidup. Karenanya menjadi signal yang mengantar hingga di batas-batas kesadaran akan keberadaan hidup. Asal jangan menyakiti, maka dikasihi walau harus sakit.”
“Orang yang baca banyak buku kayak kamu dan menguasai sejarah nggak mungkin bodoh. Kamu cuma sial karena hidup di tempat dan waktu yang salah. Tempat dan waktu ketika kamu dianggap bodoh kalau kamu nggak pintar dalam hal yang namanya sains.”
“Aku menutup mata, damai sekali rasanya meski Leon marah-marah. Begitu menyenangkan ketika bisa merasakan ada seseorang disampingmu. Ia akan menjadi matamu, tanganmu, segalanya untuk menjagamu.”