“Sebesar itulah cinta. Tak pernah sangat besar, tidak juga terlalu kecil. Cinta itu cukup”
“Kuku jarimu selalu tumbuh meski kaupotong. Sebesar itulah cinta. Tak pernah sangat besar, tidak juga terlalu kecil. Cinta itu cukup.”
“Jangan mencari yang besar-besar, cukup mengerjakan yang kecil-kecil dengan cinta yang besar. Makin kecil yang kita hadapi harus makin besar cinta yang kita berikan”
“Kakek apakah cinta sesejuk air sungai ini?""Ya. Cinta sejati memang seperti air sungai, sejuk menyenangkan, dan terus mengalir. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti. Semakin lama semakin besar karena semakin lama semakin banyak anak sungai yang bertemu. Begitu juga cinta, semakin lama mengalir semakin besar batang perasaannya.""Kalau begitu ujung sungai ini pasti ujung cinta itu?""Cinta sejati adalah perjalanan, Sayang. Cinta sejati tak pernah memiliki tujuan.”
“Ertinya, Allah itu adalah penyebab yang mutlak kepada semua cinta manusia. Justifikasinya sangat jelas. Tidak boleh dinafikan lagi. Justeru jika ada sesuatu atau seseorang yang selain-Nya lebih kita cintai, maka itu menunjukkann kita salah dalam meletakkan cinta. Kita lari dari cinta yang besar kepada cinta yang kecil. Kita pinggirkan cinta yang agung kepada cinta yang kerdil.”
“Cinta juga tidak hanya tentang memperjuangkan, tetapi juga tentang mempertahankan dan melepaskan. Cinta tahu pasti alasan kenapa dan dimana ia akan berlabuh. Karena, cinta itu seperti air. Walaupun di atas batu, air bisa membuat jalannya sendiri. Cinta tidak pernah sesat.”