“Kematian selalu membuntuti Kehidupan dengan begitu dekat, bukanlah karena keharusan biologis, melainkan karena rasa iri. Kehidupan ini begitu indah, sehingga maut pun jatuh cinta padanya. Cinta yang pencemburu dan posesif, yang menyambar apapun yang bisa diambilnya”
“Cinta sulit dipercaya, tanyakan pada siapapun yang sedang jatuh cinta.Kehidupan ini juga sulit dipercaya, tanyakan pada ilmuwan manapun.Tuhan juga sulit dipercaya, tanyakan pada siapapun yang memercayainya.Kenapa Anda tidak menerima hal-hal yang sulit dipercaya?”
“Hijau adalah warna yang indah. Warna Islam. Warna kesukaanku.”
“Kalau begitu, apa gunanya punya akal, Richard Parker?Apakah sekadar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari —- mencari makanan, pakaian, dan atap untuk berteduh?Kenapa akal tak bisa memberikan jawaban-jawaban yang lebih kompleks?Kenapa kita bisa menanyakan hal yang tak ada jawabannya?Buat apa punya jala begitu besar kalau sedikit sekali ikan yang bisa ditangkap?”
“Kalau nyawa kita sendiri terancam, kemampuan kita berempati jadi tumpul oleh hasrat egois yang amat sangat untuk bertahan hidup.”
“Kita tentunya juga diperbolehkan merasa ragu. Tapi kita mesti jalan terus. Memilih keraguan sebagai falsafah hidup sama halnya memilih kemandekan sebagai sarana transportasi.”