“Mengatakan bahwa sebuah teks bermakna 'tunggal' - oleh ibu guru - merupakan suatu perkosaan terhadap prinsip pluralitas makna yang dimungkinkan prinsip pluralitas makna yang dimungkinkan di dalam semiotika. Mengatakan bahwa makna sebuah teks atau gambar harus mengikuti pemaknaan golongan tertentu merupakan satu bentuk represi tekstual.”

Y.B. Mangunwijaya

Y.B. Mangunwijaya - “Mengatakan bahwa sebuah teks...” 1

Similar quotes

“Menulis fiksi adalah menuangkan perasaan dan semangat hidup dalam untaian kata-kata di atas kertas-sebuah usaha tanpa akhir untuk mendapatkan makna-makna yang berbeda”

Erskine Caldwell
Read more

“Pada zahirnya setiap golongan cuba mempertahankan atau menerangkan Tuhan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang disanjung secara terpisah kerana kekurangan pemahaman yang padu dan jelas tentang pandangan alam al-Quran. Justeru itu kita lihat golongan Muktazilah mempertahankan keesaan dan keadilan Allah dengan mengorbankan sifat Maha Pemurah dan Maha Pengampun-Nya; sementara ahli falsafah pula mengecilkan-Nya kepada satu prinsip tanpa makna yang terputus daripada makhluk-Nya dan sejarah. Golongan Mutakallimun yang pada umumnya mendokong aspek kekuasaan dan iradah-Nya mengalami kesukaran untuk menyelaraskan hal ini dengan kenyataan al-Quran tentang kebebasan dan tanggungjawab insan. Golongan ahli tasawuf yang berusaha memperoleh hubungan erat dengan Tuhan, yang mana merupakan ideal al-Quran pula, lemas dalam perjuangan 'haloba' (yang mementingkan diri) yang mengabaikan semua perhatian sosiopolitik. Walhal keprihatinan sosiopolitik yang dapat dijelmakan dengan sempurna merupakan kandungan penting dalam kejayaan dan ketakwaan Islam. Beberapa golongan Ahli Sunnah wal Jamaah yang mengajar keterangan al-Quran secara harfiah yang ketat terjebak dalam kesulitan antromorfisma yang merbahaya yang menafikan kenyataan al-Quran yang paling mustahal tentang Allah. "Tidak ada satu pun yang serupa dengan-Nya." (Surah al-Syuura 42:11) atau "Tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya." (Surah al-Ikhlas 112:4)”

Wan Mohd Nor Wan Daud
Read more

“Gerakan kaum intelektual dengan berbagai kecenderungannya bukan gaung isolasi dan kepanikan pemikiran, omong kosong tanpa makna, angan-angan gersang, maupun duduk santai di menara gading yang tinggi apalagi sebuah bentuk pelarian dari realitas kehidupan. Pada hakikatnya gerakan ini merupakan sebuah upaya mulia guna bangkit melawan musuh lewat wacana ketika perlawanan melalui kekuatan militer dan politik mengalami kebuntuan.”

Yusri Abdul Ghani Abdullah
Read more

“Dunia ini merupakan sebuah latar belakang, dan dari sana tersusun sebuah atau beberapa buah norma, yang membatasi luasnya pilihan-pilihan yang bisa diambil.”

Goenawan Mohamad
Read more

“Darinya, aku mengambil filosofi bahwa belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan; bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh seorang yang bukan penakut.”

Andrea Hirata
Read more