A woman with passion in both reading and writing and has written a few books in both English and Indonesian. Used to work as a freelance reporter for an in-house magazine and a fashion journalist/contributor in http://www.fasity.com, an Indonesian fashion community.
Some fictions have been published online and in a number of magazines. Her published novels are: Kenangan Abu-Abu (February 2008), Ai (February 2009), Refrain (September 2009), Glam Girls Unbelievable (December 2009), Remember When (March 2011), Unforgettable (January 2012), Truth or Dare (Gagas Duet May 2012), Melbourne: Rewind (2013), SCHOOL Tomodachi (2014), Happily Ever After (2014), Girl Meets Boy (2015). Winna's non-fiction book is Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu (September 2012). She has also participated in an anthology book about traveling - The Journeys (March 2011).
Currently writing numerous short stories collection and novels.
She enjoys curling up with a good book, with the radio turned on and a cup of tea :)
Winna can be reached via email at [email protected] or her official blog http://winna-efendi.blogspot.com and Twitter/FB: @WinnaEfendi or fanbase @Winnadict
“Manusia bisa menua, tempat bisa berubah, kita bisa melupakan. Karena itulah kamera digunakan, untuk merekam hal-hal yang tidak dapat diingat manusia dengan sempurna”
“Karena cinta tidak ingin bertahan dalam hati dua orang yang tidak menginginkan hal yang sama. Karena jika salah satunya tidak memiliki ruang yang cukup untuk cinta, maka cinta itu akan beranjak pergi.”
“Membuat pilihan diantara dua pilihan yang berat bukan berarti harus meninggalkan salah”
“Kita gak bisa memaksakan perasaan seseorang untuk menyukai kita. Yang bisa kita lakukan cuma merelakan, berharap supaya dia bahagia”
“Persahabatan itu gak memilih. Persahabatan bukan didasari oleh gender, usia, motif, atau apapun itu. Persahabatan yang tulus gak harus punya alasan.”
“Cinta itu gak memiliki, semua orang bebas merasakannya, menyimpannya. Tapi kalau kamu terlalu takut untuk mengakuinya, selamanya kamu bisa terperangkap di dalamnya.”
“Tidak ada yang salah dengan menyukai seseorang. Hal itu hanya akan membuatmu lebih kuat.”
“Saat mencintai seseorang, apa pun kesalahannya, kamu tidak akan bisa begitu saja berhenti mencintainya.”
“You will want to forget, but you'll always wish you've remembered.”
“The thing is, everything and everyone is a part of history - Alice.”
“Jangan percayai apa yang orang katakan mengenai kamu, Alice. Not all of them are true. - Julian, Truth or Dare”
“They all choose priorities. Even they got hurt and hurt each other, at the end they all choose whats important for them”
“Terkadang aku berharap dapat membaca hati orang. Melongok ke dalam sanubari mereka, membaca apa yang tertulis disana. Menghirup dalam - dalam keraguan mereka, mengecap asa yang tidak diucapkan, dan menggali alasan di setiap debar perasaan mereka...”
“Ada suatu saat kita tidak dapat memilih yang terbaik. Ada suatu saat di mana kita berbuat kesalahan, dan hidup dalam kenangan penuh penyesalan. Tapi saat ini, aku hanya ingin mengikuti kata hati - ke mana pun ia membawaku..”
“I guess I just like the feeling of being able to capture memories. Dengan video, kita bisa menyimpan sesuatu yang berharga, yang mungkin nggak akan terulang lagi.”
“Bulan emas tinggal separuhBintang-bintang sangat pemaluKau terduduk disampingkuAku lantas mencintai bayangmuKau menoleh untuk tersenyumHatiku berserakan... lebur dan lepuh_Nata_”
“Kurasa, buat sebagian orang, seni menjadi bagian penting yang sulit dipisahkan dari diri mereka. Seni juga bentuk pelarian, cara untuk melampiaskan emosi. Mungkin karena itulah, seni terkadang bisa mengubah orang. (Annalise)”
“...bahkan saat dunia berputar dan berubah,kenangan yang tercetak pada lembaran foto itu tidak pernah berubah. Photographs last for a lifetime.”
“when you take a photograph of someone, you take a portrait of their soul”
“Kita tidak akan pernah benar-benar berhenti mencintai seseorang. Kita hanya belajar untuk hidup tanpa mereka.”
“Hey, you do realize we’re dancing in the middle of the lobby, right?”
“You shouldn’t give a shit about what people are saying. I don’t.”
“Is it possible for a guy to be so insanely handsome it hurts?”
“Cinta itu punya bentuk yang berbeda-beda. Terasa beda dengan setiap orang. Bukan berarti itu bukan cinta.”
“Cinta itu butuh keberanian. Jika kau rasakan, maka peganglah. Peganglah erat-erat, karena ia belum tentu akan kembali lagi. Rasakanlah saja, nak.”
“Rasa kehilangan itu wajar. Tapi percaya deh, semuanya akan baik-baik aja. Suatu hari, lo akan bangun dan nggak merasakan apa-apa. Semua beban dari masa lalu lo, rasa sedih ini, puff! hilang begitu saja. Dan saat itu, lo akan lebih ikhlas menjalani semuanya, karena lo udah menerima bahwa kenyataan nggak bisa diubah.”
“Buat saya, ayah adalah seperti rumah ini. Saya tidak perlu menghuni setiap ruang dalam rumah, hanya sudut kecil di bawah atap. Saya tidak perlu menjadi seluruh dunia ayah, hanya bagian favoritnya. Saya seperti jenis wine kesukaannya, gadis kecilnya yang sering duduk di atas pangkuannya, memohon supaya dapat mencicip isi gelasnya.”
“Cinta adalah.. merasakan seluruh emosi jungkir balik dan berbaur menjadi satu. Merasa segalanya akan baik-baik saja selama berpegangan tangan dengannya. Seperti sedang bermimpi.. dengan kedua mata terbuka lebar-lebar.”
“Mencintai seseorang.. mungkin seperti berjalan di atas lapangan es tanpa merasakan dinginnya. Lapisan esnya bisa retak kapan saja, tapi bagai orang bodoh kita terus melangkah maju. Kadang, paranoia menguasai dan membuat kita mengambil beberapa langkah mundur. Cinta adalah faktor yang membuat kita membulatkan tekad dan terus maju, percaya bahwa kita tidak akan jatuh dan tenggelam, walau percaya terlihat seperti resiko terbesar yang akan pernah kita ambil.”
“Kesan pertama selalu manis – seperti sekeranjang aprikot segar berpadu dengan vanili dan gulali. Meskipun sudah diteguk habis, rasanya tersisa untuk waktu yang sangat lama, baik pahit maupun manis. Bagi saya, cinta yang sesungguhnya seperti itu.”
“Banyak orang yang berharap dapat memutar kembali waktu karena penyesalan, sampai hanya itu yang tinggal di benak mereka. Sampai penyesalan menggerogoti jiwa mereka, sampai lama-kelamaan mereka mati bersamanya. Penyesalan, sama seperti hidup, sama seperti kenangan, adalah hal yang sangat mengerikan.”
“Seandainya memori seperti kaset yang dapat berulang-ulang diputar kembali.”
“Dia ada di sisimu setiap kali kau membutuhkannya, tapi apa kau ada di sisinya saat dia paling membutuhkanmu? Apa hubungan semacam ini yang kau sebut persahabatan?”
“Aku pernah berkata pada Sei, mencintai, dalam bentuk apa pun memang menyakitkan. Kau tahu apa yang dia katakan? Dia bilang, tidak, mencintai adalah hal paling indah di dunia ini, terutama ketika kau melihat orang yang kau cintai bahagia. Aku mengerti artinya sekarang.”
“Tanganmu sangat hangat, kau pasti orang yang sangat baik.”
“Kau bahkan tidak sadar bahwa kau begitu keren, kan?”
“Cinta seperti sesuatu yang mengendap-endap di belakangmu. Suatu saat tiba-tiba kau baru sadar cinta telah datang menyergapmu tanpa peringatan.”
“Natsu tidak tertawa. ”Aku tidak pernah mengucapkan kalimat itu sebelumnya,” Natsu berkata, suaranya rendah. ”Aku selalu menunggu, sampai seseorang mengatakannya kepadaku – aku mencintaimu, Natsu – lalu aku akan menjawab, aku juga mencintaimu.” Natsu menarik nafas dan menghembuskannya pelan-pelan, seakan malu telah mengucapkan sebuah rahasia kepadaku. ”Menurutku itu hal paling indah yang bisa terjadi padaku. Aku bodoh ya?”
“Well, if you ask me what’s so special about this place.. aku akan bilang, most of the time, beauty lies in the simplest of things.Kayak semilir angin pagi dari teras kamar.Minum air tanpa harus dijerang lebih dulu.Makan sayuran hijau yang baru dipetik.Mendaki kebun teh di siang hari, di tengah gerimis.Menyeruput kuah dengan berisik, setelah kenyang menyantap rebusan rebung muda.Sarapan di kedai mi sederhana yang pernah masuk program televisi.Berjalan kaki sepanjang pasar malam yang dihiasi temaram lentera kertas.Menuliskan doa di kuil.Minum teh hangat di atap terbuka, di bawah hamparan langit berbintang.Hiking di rain forest dan menikmati alam terbuka.Ini hanya kisah perjalanan sederhana, dibumbui beberapa gigitan nyamuk, oleh-oleh sepasang sumpit kayu, dan petualangan kuliner yang nambah-nambahin bobot timbangan. Ini cerita tentang menemukan sesuatu yang nggak terduga, di tempat yang tidak disangka.Semua dari sebuah desa kecil bernama air.And that’s the beauty of small things.Don’t you agree?”
“Most of the time, beauty lies in the simplest of things.”
“Wish you were here, we can get lost in the forest together and eat bamboo rice.”
“And guess what? I have to admit.. I kinda start liking it here.”
“Kamu juga selalu ngomong, you will never never know if you never never try. Kita nggak boleh menilai buku dari luarnya aja, kan?”
“Hidup juga kayak cuaca. Hari ini bisa hujan, besok bisa cerah. Tapi, lo nggak akan punya hujan selamanya, atau kemarau selamanya. Kita butuh pahit dan manis secara bersamaan, sebuah bentuk keseimbangan.”
“When you make decisions, you deal with consequences. Don't expect anything in return.”
“I'm just a boy, standing in front a girl, asking her to love him." - Mario”
“Anggia, as women we need to protect ourselves from getting hurt. But sometimes hurt is inevitable that we just have to deal with it." - Kylie, Remember When”
“kenapa masih sulit melupakan walaupun sudah terlukai? -Moses”
“it's always been you.”
“Tidak ada persahabatan yg sempurna di dunia ini. yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.”