“Pikiranku panik, dan aku terus memikirkan penyelamatan lincah ini dengan sepenuh hatiku. Aku harus mati-matian melindunginya..”
“Dan apapun yang terjadi nanti. Apapun yang akan terpapar di hadapanmu nanti, bagaimanapun buruknya nanti. Ingatlah malam ini, malam di saat aku mengatakan bahwa aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.”~Rafael Alexander”
“Maukah kau pergi? Atau menyingkir sejenak dari otakku? Cukuplah tinggal di hatiku, usah kau singgah di pikiran.. Maaf, aku lelah untuk terus berpikir kemungkinan tentang kita." kataku dengan nada marah. Ya, kau selalu saja hadir dalam tiap pikiranku hingga aku sesak memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada tentangmu.”
“aku gak mau sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, aku masih terus-terusan memikirkan orang yg sama. bingung di antara penyesalan dan penerimaan.”
“Tuhanku Yang Maha Penyayang, Malam ini entah mengapa hatiku berhenti bercakap dan diam menatap buram jalur lamunan pikiranku yang tak tahu apa yang kuinginkan.Tapi aku ini kekasih kecil-Mu, dan Engkau Tuhan Yang Maha Sejahtera, yang sesungguhnya tak membatasi apa yang bisa kuminta.Tuhanku, esok pagi gembirakanlah aku dengan rezeki yang indah.Aamiin”
“Wahai Tuhanku Yang Maha Lembut,Aku tahu Engkau tak perlu kuingatkan,tapi untuk kedamaian hatiku,ijinkanlah aku mengingatkan-Mu,...aku ini hanya berharap kepada-Mu.Aku mohon agar engkau menjauhkankudari gurauan kehidupan,yang mempermainkankuantara harapan dan kekecewaan.Perlakukanlah aku dengan lembutdan penuh kasih, damaikanlah hatiku,bahagiakanlah keluargaku,dan sejahterakanlah hidupku.Aamiin”