“Pertanyaan "Kapan pulang?" sebenarnya adalah isyarat kekhawatiran yang tersimpan di sudut hati seseorang. "Kapan pulang?" adalah pertanyaan sederhana untuk mengetahui kapan sebuah pertemuan akan mengakhiri jurang perpisahan. "Kapan pulang?" merupakan kepastian, bahwa perpisahan yang terjadi hanyalah sementara, bukan berlama-lama ataupun berabad-abad. -Mama kepada Bianca-”
“Petualangan adalah pergi tanpa titik tujuan, membiarkan dirimu tersesat, mencari, dan memilih; dan kamu tak tahu kapan harus pulang.”
“Ah, kematian memang misteri. Bisa datang di mana saja, kapan saja. Jika bisa memaknai setiap napas hidup, kematian hanyalah sebuah lonceng untuk waktu yang telah tiada.”
“Karakter seseorang terbentuk sejak kecil, Nak. Pilihan yang kau buat hari ini akan memengaruhi hidupmu sampai kapan pun.”
“Tapi, tenangkah saat impiannya sebentar lagi akan ia genggam? Ternyata tidak. Butuh sebuah strategi karena hidup bersama utang akan membuat siapa pun di dunia ini mengalami keresahan yang luar biasa. Apalagi kalau mengingat umur yang tidak pernah tahu kapan akan berakhir.”
“Mencintai seseorang.. mungkin seperti berjalan di atas lapangan es tanpa merasakan dinginnya. Lapisan esnya bisa retak kapan saja, tapi bagai orang bodoh kita terus melangkah maju. Kadang, paranoia menguasai dan membuat kita mengambil beberapa langkah mundur. Cinta adalah faktor yang membuat kita membulatkan tekad dan terus maju, percaya bahwa kita tidak akan jatuh dan tenggelam, walau percaya terlihat seperti resiko terbesar yang akan pernah kita ambil.”