“Berjuta kali aku merindukannya, berjuta kali aku ingin menghubunginya, berjuta kali aku ingin memeluknya, dan berjuta kali aku ingin mengatakan cinta padanya. Tapi setiap kali pikiran itu datang padaku, aku selalu meyakinkan diri sendiri, bahwa aku tidak berhak menganggunya, karena aku memang tidak memilihnya. Aku tidak pernah mengejarnya, tidak pernah mencarinya. Hanya membiarkan diriku semakin keropos karena menginginkannya.”
“aku mencintaimu. dan itu ternyata menyakitkan. kamu tidak tahu betapa setiap kali kamu berpaling, aku sangat menderita. aku seperti orang yang sedang menoreh nadi dan meneteskan darah perlahan-lahan. semakin lama aku jadi semakin lemah hingga darah habis terkuras. karena itu aku pergi… aku harus menjauh darimu.”
“Aku tidak berpura-pura mencintaimu!" suara Rafael meninggi. "Dan Demi Tuhan, aku tidak pernah menuntut maafmu atas dosaku kepadamu. Tidak Elena, aku tidak pernah menuntut maafmu karena aku tidak pantas, karena aku menyadari bahwa aku tak termaafkan!"~Rafael Alexander”
“Satu-satunya penyesalanku dalam hidup adalah aku tidak bisa bersamamu sekarang dan mengatakan semua ini secara langsung. Tapi tolong percayalah padaku ketika kukatakan bahwa aku ingin selalu bersamamu. Percayalah padaku ketika kukatakan bahwa aku ingin selalu berada di dekatmu. Dan percayalah padaku ketika kukatakan bahwa aku juga mencintaimu.”
“Aku ingin selalu menjadi yang pertama yang terlintas di benakmu setiap kali kamu mengalami masalah, meraih kesenangan, aku ingin jadi bagian dari hari-hari kamu. Aku ingin menjadi seseorang yang spesial di hatimu, the only exception.”
“Aku percaya pada cinta. Aku hanya tidak ingin pernikahan justru menjadi batu sandungan.”