“seperti gerimis aku jatuh cinta perlahan-lahanseperti badai aku ingin mencintaimu sampai mati”
“Kalau aku adalah odol. Maka aku akan jatuh cinta padamu. Si jerawat bandel yang terluka. Karena aku, ingin menyembuhkan lukamu.”
“Ketika cinta tak memilih jenis kelamin, Cinta pun menjadi terlarang. “Aku mencintaimu, karena aku mencintaimu. ”
“seperti udara, aku mencintaimu, selalu terikat ruang. seperti cuaca, aku menyayangimu selalu terikat waktu. seperti hujan, aku membencimu, sewaktu-waktu.”
“aku mencintaimu. dan itu ternyata menyakitkan. kamu tidak tahu betapa setiap kali kamu berpaling, aku sangat menderita. aku seperti orang yang sedang menoreh nadi dan meneteskan darah perlahan-lahan. semakin lama aku jadi semakin lemah hingga darah habis terkuras. karena itu aku pergi… aku harus menjauh darimu.”
“Aku percaya pada cinta. Aku hanya tidak ingin pernikahan justru menjadi batu sandungan.”