“Mencintaimu itu seperti hujan. Kadang deras, kadang cuma rintik-rintik, kadang bahkan tidak turun sama sekali. Jadi, hujan seperti apa yang kau inginkan?”
“Kadang-kadang, kalau tidak mendapatkan cinta yang kau inginkan, dengan memberi kau pikir kau akan mendapatkannya.”
“Kadang keadaan ternyata tidak seburuk yang disangka. Kadang-kadang hal buruk yang disangka akan datang malah tidak datang sama sekali. Kalian hanya harus menunggu dan melihat keadaan.”
“Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.”
“Kadang-kadang saya merasa sangat terisolasi. Saya hidup di dunia saya sendiri, dan hal ini seperti berada di pengasingan. Saya tidak tahu apakah orang masih ingin tahu apa yang sebenarnya saya pikirkan.”
“Andai minta maaf itu mudah, tentu dunia ni sepi daripada segala sengketa. Andai lafaz maaf itu murah, tentu peperangan tak wujud. Maaf memang mudah. Juga tidak perlu apa-apa kos untuk diluahkan. Cuma kadang-kadang manusia sahaja yang menganggapnya begitu.”