“PERCAKAPAN DUA RANTINGkalau pernah kamu bertemu dulu, apa yang kau inginkan nanti? sepi. kalau nanti kau dapatkan cinta, bagaimana kau tempatkan waktu? sendiri. bila hari tak lagi berani munculkan diri, dan kau tinggal untuk menanti? cari. andai bumi sembunyi saat kau berlari? mimpi. lalu malam menyer-gapmu dalam pandang tiada tepi? hati.baik...aku tak lagi memberimu mungkin? kecuali. baik..baik, aku hanya akan menya-pamu tanpa kecuali? mungkin. dan jika tetap seperti itu, embun takkan jatuh dari kalbumu? sampai. akankah kau patahkan tubuhmu hingga musim tiada berganti? mari. lalu kau tumbuhkan bunga tanpa kelopak tanpa daun berhelai-helai? kemari.juga kau benamkan yang lain dalam jurang di matamu? aku. katakan bahwa kau mene-rimamu seperti aku memberimu?...kau? ya. kau?...aku.Besancon, oktober sebelas 1997.”