“Cinta bukanlah suatu persamaan. Cinta bukan suatu kontrak, dan bukan suatu akhir yang bahagia. Cinta adalah papan tulis di bawah kapur tulis, tanah dari mana gedung-gedung muncul, dan oksigen dalam udara. Cinta adalah tempat aku kembali, ke mana pun aku pergi.”
“Ada suatu saat kita tidak dapat memilih yang terbaik. Ada suatu saat di mana kita berbuat kesalahan, dan hidup dalam kenangan penuh penyesalan. Tapi saat ini, aku hanya ingin mengikuti kata hati - ke mana pun ia membawaku..”
“Aku pun menyadari ada hidupku yang bias.... Namun, hujan dan kamu adalah cinta!”
“Hal yang terpenting dalam cinta adalah persahabatan. Dan hal yang terpenting dalam persahabatan adalah cinta ...”
“Kegiatan fisik dalam menulis fiksi bertolak belakang dengan hasil yang didapat. Kegiatan tersebut adalah duduk tegang dan jenuh sepanjang siang atau malam di depan meja dan mesin ketik, pada saat aku ingin berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk melihat sesuatu yang aku yakini lebih menarik dibanding apa yang sedang aku kerjakan.”
“Aku tidak ingin cinta yang sejati. Tapi biarkan aku mencicipi cinta yang bukan sesaat. Biarkan aku berjuang dan bertahan di sana. Biarkan aku tersiksa untuk terus belajar bersetia. Aku rela tenggelam di sana, sebagaimana segelintir orang yang beruntung mendapatkannya.”