“Aku bersungguh-sungguh Elena, Pernyataan cintaku itu bukan euphoria dari orgasme yang begitu nikmatnya. Meskipun harus kuakui orgasme yang tadi luar biasa nikmatnya.” Rafael tersenyum lembut, “Semoga nanti kau bisa membalas perasaanku.”~Rafael Alexander”
“Berjanjilah untuk tidak meninggalkan aku, apapun yang akan terjadi nanti.”~Rafael Alexander”
“Percayalah kepadaku dan jangan hiraukan apa yang dikatakan oleh Luna. Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu, bahwa apapapun yang terjadi seburuk apapun yang dikatakan orang, kau bisa pegang satu hal yang pasti, bahwa aku mencintaimu. Amat sangat mencintaimu..." Rafael menundukkan kepala dan mengecupi jemari Elena, "Rasanya sangat sakit, ketika kau mencintai seseorang, tetapi tidak dipercaya. Rasanya seperti cintamu ini sampah dan dibuang begitu saja."~Rafael Alexander”
“Dan apapun yang terjadi nanti. Apapun yang akan terpapar di hadapanmu nanti, bagaimanapun buruknya nanti. Ingatlah malam ini, malam di saat aku mengatakan bahwa aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.”~Rafael Alexander”
“Aku dulu bukan orang yang baik, aku menyakiti banyak orang dan membuat mereka kecewa.” Rafael bergumam pelan, tatapannya menerawang jauh, “Tetapi kemudian ada sebuah peristiwa yang menghantamku. Dan membuat aku berbalik arah.”~Rafael Alexander”
“Buku itu akan abadi, bersama dengan pesan yang disampaikan di dalamnya. Jadi semestinya, meskipun ragaku ini tidak akan abadi, aku bisa menulis untuk mengabadikan perasaanku padanya, bukan?”