“Aku dulu bukan orang yang baik, aku menyakiti banyak orang dan membuat mereka kecewa.” Rafael bergumam pelan, tatapannya menerawang jauh, “Tetapi kemudian ada sebuah peristiwa yang menghantamku. Dan membuat aku berbalik arah.”~Rafael Alexander”
“Aku berubah menjadi lebih baik, berusaha menjadi lebih baik. Dan aku benar-benar sudah menjadi baik ketika aku bertemu kau.” Rafael menghela tubuh Elena ke arahnya, dan mereka berhadap-hadapan, “Sejak aku mencintaimu.”~Rafael Alexander”
“Ada sesuatu yang bukan hasil "pikiran", "perasaan", dan "ajaran agama" yang membuat orang berbuat baik untuk orang lain di dunia.”
“Percayalah kepadaku dan jangan hiraukan apa yang dikatakan oleh Luna. Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu, bahwa apapapun yang terjadi seburuk apapun yang dikatakan orang, kau bisa pegang satu hal yang pasti, bahwa aku mencintaimu. Amat sangat mencintaimu..." Rafael menundukkan kepala dan mengecupi jemari Elena, "Rasanya sangat sakit, ketika kau mencintai seseorang, tetapi tidak dipercaya. Rasanya seperti cintamu ini sampah dan dibuang begitu saja."~Rafael Alexander”
“Hal yang pali aku sesali adalah aku tidak bisa membuat dua orang mengerti jalan pikiran ku, orang pertama adalah Muhammad Ali Jihad dan kedua adalah anakku, Harilal.”
“Namun pada saat itupun aku tahu bahwa setiap kali membuka sebuah buku, aku akan bisa memandang sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku sendiri menjadi lebih besar dan lebih luas.”