“Tahukah sayang. Jika kau melemparkan sebutir telur dari atas awan saat jatuh menimpa tanah sedikit pun telur itu takkan retak sepanjang kau punya sesuatu...Sesuatu itu adalah cinta”
“Jika kau memilih untuk mencari sesuatu, maka sebaiknya kau siap menghadapi apa pun yang kau temukan. Karena mungkin itu bukan seperti yang kau harapkan.”
“Hidup ini seringkali tidak adil tuan-tuan. Kau sedih, kecewa dan kau jatuh. Tapi tahukah kau ketidakadilan itu membuat kau lebih berfikir?”
“Cinta bukan sekedar memaafkan. cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. cinta adalah harga diri. cinta adalah rasionalitas sempurna.Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. tidak lebih, tidak kurang”
“Bagaimana mungkin segala sesuatu akan mampu menghalangi-Nya, jika Dia lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu itu sendiri ?”
“Pengorbanan. Kau membuat pengorbanan. Aku membuat pengorbanan. Kita semua membuat pengorbanan. Tapi kau merasa marah atas pengorbanan yang kau berikan. Kau selalu memikirkan apa yang telah kau korbankan. Kau belum mengerti. Pengorbanan adalah bagian kehidupan. Harusnya begitu. Bukanlah sesuatu untuk disesali. Tapi sesuatu untuk didambakan.”