“Bulan emas tinggal separuhBintang-bintang sangat pemaluKau terduduk disampingkuAku lantas mencintai bayangmuKau menoleh untuk tersenyumHatiku berserakan... lebur dan lepuh_Nata_”
In this quote by Winna Efendi, the speaker describes a moment of intense and overwhelming emotions. The imagery of a half golden moon and shy stars sets a romantic and dreamy tone. The speaker's feelings for the person beside them are so strong that their heart feels scattered and melted. The use of poetic language, such as "lebur dan lepuh" (translated as melted and blistered), conveys the depth of the speaker's emotions and the transformative power of love. This quote captures the intensity and vulnerability of falling in love.
The excerpt from Winna Efendi's poem "Nata" beautifully captures the emotions of love and longing. The words paint a picture of a bittersweet moment, where the narrator is captivated by the presence of their loved one, only to be left yearning for more. This sentiment resonates with modern audiences who often find themselves caught in the whirlwind of emotions when navigating relationships and their complexities. The imagery of the golden moon and shy stars evokes a sense of intimacy and vulnerability, making this poem timeless in its exploration of human connections.
Here is a poetic quote by Winna Efendi, showcasing beautiful imagery and emotions through her words:
"“Bulan emas tinggal separuh
Bintang-bintang sangat pemalu
Kau terduduk disampingku
Aku lantas mencintai bayangmu
Kau menoleh untuk tersenyum
Hatiku berserakan... lebur dan lepuh
Nata" - Winna Efendi"
This poem by Winna Efendi evokes feelings of nostalgia and longing. It captures the bittersweet moment of love and loss. As you reflect on these words, consider the following questions:
“Kesan pertama selalu manis – seperti sekeranjang aprikot segar berpadu dengan vanili dan gulali. Meskipun sudah diteguk habis, rasanya tersisa untuk waktu yang sangat lama, baik pahit maupun manis. Bagi saya, cinta yang sesungguhnya seperti itu.”
“Kita tidak akan pernah benar-benar berhenti mencintai seseorang. Kita hanya belajar untuk hidup tanpa mereka.”
“Banyak orang yang berharap dapat memutar kembali waktu karena penyesalan, sampai hanya itu yang tinggal di benak mereka. Sampai penyesalan menggerogoti jiwa mereka, sampai lama-kelamaan mereka mati bersamanya. Penyesalan, sama seperti hidup, sama seperti kenangan, adalah hal yang sangat mengerikan.”
“Tanganmu sangat hangat, kau pasti orang yang sangat baik.”
“Mencintai seseorang.. mungkin seperti berjalan di atas lapangan es tanpa merasakan dinginnya. Lapisan esnya bisa retak kapan saja, tapi bagai orang bodoh kita terus melangkah maju. Kadang, paranoia menguasai dan membuat kita mengambil beberapa langkah mundur. Cinta adalah faktor yang membuat kita membulatkan tekad dan terus maju, percaya bahwa kita tidak akan jatuh dan tenggelam, walau percaya terlihat seperti resiko terbesar yang akan pernah kita ambil.”
“Saat mencintai seseorang, apa pun kesalahannya, kamu tidak akan bisa begitu saja berhenti mencintainya.”